Resensi Novel "Atheis"


ATHEIS



Identitas Buku
Judul                : ATHEIS
Pengarang       : Achdiat K. Mihardja
Penerbit           : Balai Pustaka
Tahun terbit    : 2009
Cetakan            : Ketiga puluh tiga
Jenis buku       : Fiksi sastra roman klasik
Tebal halaman: 250 halaman

         Kartini terlihat sangat sedih mendengar suaminya yaitu Hasan meninggal. Kartini dibimbing keluar dari markas tentara Jepang. Hasan adalah seorang yang taat beribadah. Semenjaak dari kecil, didikan orang tua mengajarkan agama islam sangat kuat. Dari ibadah sunat sampai ibadah wajib tak pernah ia tinggalkan. Ayahnya juga menganut islam yang sangat patuh.  Setelah besar, Hasan bekerja di Bandung. Saat itu pula ia bertemu dengan teman lamanya yaitu Rusli. Hasan pada saat itu diperkenalkan dengan Kartini. Kartini adalah wanita yang sangat cantik. Hasan kemudian sering berkunjung ke rumah Rusli. Hasanpun semakin kenal dengan Kartini. Hasan dan Kartini adalah penganut atheis. Karena sering bergaul dengan Kartini, Hasan jatuh cinta kepadanya. Perasaan Hasan sebenarnya terombang-ambing antara keyakinannya dengan keyakinan Kartini. Lama-kelamaan Hasan terpengaruh. Hasan sekarang sering tidak shalat, apalagi berpuasa. Selain terpengaruh dari mereka berdua, Hasan juga semakin terpengaruh dengan adanya Anwar. Anwar juga sorang yang didak beragama. Hasan semakin akrab dengan mereka bertiag dan ideology mereka mempengaruhi Hasan.   Mendengar perubahan atas perilaku Hasan itu membuat ayahnya sakit parah. Hasan kemudian hendak mengunjungi ayahnya. Tetapi sesampainya di sana, ayahnya tidak mau ditemui oleh Hasan.
         Menjelang kemtiannya ayahnya juga tidak mau disentuh oleh Hasan.  Hasan akhirnya menikah dengan Kartini. Orang tua Hasan sangat tidak setuju setelah menikah dengan Kartini Hasan menjadi orang yang pemarah dan pencemburu. Kartini terlalu sering keluar dengan Anwar. Rumah tangga Hasan tidak bahagia. Karena sering dimarahi oleh Hasan, Kartini memutuskan pergi dari rumah. Kartini kemudian pergi dengan Anwar. Setelah Kartini meninggalkan rumah bertambah gundah hati Hasan. Ia kemudian menyusul Kartini. Hingga ia tiba di sebuah hotel. Hasan kemudian menginap di situ. Tanpa sengaja, Hasan membaca buku resepsionis, di buku itu tertulis bahwa ada seorang cewek dan seorang laki-laki telah menginap di ditu. Hasan kemudian menanyakan cirri-ciri keduanya. Setelah diteliti ternyata cocok dengan Kartini dan Anwar. Dengan hati yang panas, Hasan berlari hendak mengejar Kartini. Di tengah jalan ada serangan tenara Jepang. Hasanpun bersembunyi. Dalam ia bersembunyi ia menjadi sadar bahwa apa yang dilakukannya selama ini ternyata salah. Hasan ingin kembali kepada ajaran yang benar. Hasan kemudian tertembak peluru tentara Jepang dan akhirnya meninggal. 

KOMENTAR  Novel Atheis karya Achdiat K. Mihardja ini menceritakan tentang perjalanan hidup Hasan. Hasan yang sejak kecil  mendapat pelajaran agama yang ketat dari ayahnya, setelah dewasa Hasan harus menjadi orang yang tidak beragama akibat hubungannya dengan Kartini.  Hasan yang peragu dan mudah terombang-ambing akhirnya secara pelan-pelan menerima „beberapa‟ ajaran Rusli dan Anwar. Tetapi penerimaan Hasan ini pun setengah-setengah karena dalam dirinya terpancang kuat „ideologi‟ masa kecilnya yang Islam kolot.  Dalam novel atheis ini banyak menampilkan pertentangan batin dan konflik psikologis tokoh utama yaitu Hasan menghadapi hal-hal baru dalam hidupnya, termasuk perempuan liberal modern bernama Kartini yang menjadi istrinya. Novel atheis ini sebenarnya memberikan manfaat kepada kita agar hati-hati memilih teman. Hasan yang dulu rajin beribadah akibat dari pengaruh teman-temannya yang atheis  menyebabkan Hasan terpengaruh menjadi atheis. Dari segi bahasa novel ini mudah dipahami dan alurnyapun lurus.    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Cerita Pendek "Penulis Tua"

Resensi Cerpen "Cinta Adalah Kesunyian"

Resensi Novel "Perihal Gendis"