Resensi Kumpulan Puisi " Asal Muasal Pelukan"

ASAL MUASAL PELUKAN 

Identitas Buku :

Judul Buku : Asal Muasal Pelukan
Penulis : Candra Malik
Penyunting : Adham T. Fusama
Penerbit : PT. Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2016
Isi Buku : 152 Halaman

Manusia tentu sosok yang selalu saling bergantung dengan manusia yang lain, tentunya ia hanya akan terus mengikuti garis takdir yang sudah diatur oleh penciptanya sendiri. Manusia juga tentunya memiliki cinta, dan membutuhkan sebuah cinta dan kasih sayang tentunya. Didalam puisi ini terdapat 98 puisi yang terbagi menjadi 8 bab. Saat membaca puisi-puisi ini kita seakan dibawa sejauh samudera yang paling dalam, sedalam lautan puisi ini mengandung banyak makna didalamnya, sehalus sutera dan selembut kasih ibu. Serasa dibawa terbang keangkasa sejauh-jauhnya saat menikmati puisi ini, terdapat beberapa rangkaian kata dan bait-bait yang tersusun itu, membentuk sebuah pemahaman yang akan membuka mata pembaca lebih lebar. Meskipun, kadang apa yang tertulis sedikit sulit untuk ditangkap. Namun, percayalah menerjemahkan puisi ini menjadi sebuah arti tak terlalu sulit. 

Didalam puisi ini terdapat banyak wujud nyata dari cinta kasih manusia, dan semuanya dituangkan didalam sini. Bahasa yang baik, lugas, tegas, juga ketidakmungkinan akan sebuah bahasa. Menciptakan kerumitan tersendiri. Tapi, justru hal seperti ini yang menjadikan puisi-puisi ini, unik, anti mainstream. 
 
Terdapat beberapa bahasa batin didalamnya, seakan menaikan rasa hati setiap orang pembacanya. Sampai pengelompokan bab yang dibagi seolah mengantar pembaca pada kepekaan jiwa dan rasa yang cukup tinggi. Jika dalam berkomunikasi dengan makhluk kita butuh bahasa, maka dari puisi ini tersirat bahasa komunikasi kita dengan Sang Pencipta adalah cukup dengan cinta-Nya itu sendiri. Berikut contoh puisi yang terdapat makna disetiap katanya :
 
~ R i n d u • K a l b u ~
Kalbu,
aku rindu,
dan entah berapa kali
kuucap itu setiap hari.
(Bait ke-8, Hlm 35)
 


Bahasa batin yang sedikit menyentuh. Merasuk relung paling dalam merupakan cara berkomunikasi dengan kehidupan yang tak mungkin, menjadi mungkin. Lewat kata indah nan memesona, seolah melupakan hal-hal ketidakmungkinan.
  Rangkaian makna yang membuat pembacanya terbawa perasaan, tanpa ampun dan takkan pernah dilepaskan, hingga menemukan jalan untuk mengenal, memahami dan berpikir tentang arti sesungguhnya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Cerita Pendek "Penulis Tua"

Resensi Cerpen "Cinta Adalah Kesunyian"

Resensi Novel "Perihal Gendis"