Resensi Kumpulan Cerpen "Antara Jimbaran dan Lovina"
“Antara
Jimbaran dan Lovina”
Judul
Buku : Antara Jimbaran dan
Lovina
Pengarang : Sumaryono Basuki Ks.
Penerbit : cakrapers
Tahun Terbit : 2011
Kumpulan
cerpen ini memiliki latar belakang Bali dan kehidupan di sekitarnya. Sehingga
di dalamnya terdapat banyak bahasa bali. Buku ini berisi 26 cerpen. Daya tarik
dari buku ini justru bukan dari cerpen utamanya melainkan dari satu judul
cerpen “mata Dian” yang mengisahkan seorang penulis yang karyanya sudah lama
dimuat di surat kabar namun ajuanya untuk menerbitkan dalam bentuk buku belum
juga mendapatkan titik terang. Buku ini menarik dari covernya, terlihat ada sosok laki-laki bersandar dipantai, dan memandangi lautan yang didepannya ada seekor lumba-lumba yang seakan melompat.
Novel ini diawali dari adanya seorang sahabat yang menawarkan kerja sama untuk mencetak dan meminta untuk membuat cover. Kemudian sang penulis tersebut menghubungi temennya seorang pelukis untuk membuatkan cover dengan berdasar pada sinopsis buku yang akan diterbitkan. Disetujuilah sebuah lukisan gadis Bali yang sedang menari dengan mata menahan tangis. Sang penulis pun sangat menyukai lukisan itu terutama pada bagian matanya. Sampai ia merasa bersalah karena membuatkan akhir kisah yang menyedihkan untuk tokoh Dian tersebut. Begitu merasa bersalah dan mengagumi mata lukisan itu dicetak lahcover bukunya dalam berbagai ukuran dan ditempelkan pada seluruh bagian dinding di rumahnya. Sampai akhirnya sang istri dan anaknya pergi meninggalkannya.
Novel ini diawali dari adanya seorang sahabat yang menawarkan kerja sama untuk mencetak dan meminta untuk membuat cover. Kemudian sang penulis tersebut menghubungi temennya seorang pelukis untuk membuatkan cover dengan berdasar pada sinopsis buku yang akan diterbitkan. Disetujuilah sebuah lukisan gadis Bali yang sedang menari dengan mata menahan tangis. Sang penulis pun sangat menyukai lukisan itu terutama pada bagian matanya. Sampai ia merasa bersalah karena membuatkan akhir kisah yang menyedihkan untuk tokoh Dian tersebut. Begitu merasa bersalah dan mengagumi mata lukisan itu dicetak lahcover bukunya dalam berbagai ukuran dan ditempelkan pada seluruh bagian dinding di rumahnya. Sampai akhirnya sang istri dan anaknya pergi meninggalkannya.
Komentar
Posting Komentar