Resensi Cerpen "Cinta Adalah Kesunyian"
Cinta Adalah Kesunyian
Judul Cerpen : Cinta adalah Kesunyian
Nama Pengarang : Gabriel Garcia Marquez
Penerbit : Pusaka Sastra LKiS Yogyakarta
Tebal Buku : 164 halaman
Cerpen ini merupaka cerpen yang ditulis menggunakan gambaran dan bahasa sastra lama, pengarang juga sangat menjiwai dalam menulis cerpen ini. Pengarang dapat menarik para pembacanya dengan membuat akhir cerita yang tidak senang ataupun tidak sedih. Pengarang bisa membuat pembacanya terinspirasi meskipun hanya dengan membaca beberapa kalimatnya saja. Memiliki keunikan dalam gaya penulisannya membuat pembaca tertarik dan membacanya sampai akhir, ditulis dengan akhir yang membuat bertanya-tanya banyak orang menghadirkan nuansa berbeda didalam cerpen ini.
Tak hanya kelebihannya, setiap cerpen pasti memiliki sisi lemahnya, meskipun diminati banyak pembacanya kareana menarik, cerpen ini memiliki titik lemah pada cerita yang memang menggambarkan abad dua puluhan yang kemungkinan besar banyak pembaca sulit membayangkan masa itu. Dan mungkin tak sedikit pembaca akan berhenti di lembar kedua, karena di masa kini sulit untuk memahami bacaan yang tinggi kebahasaannya.
Cerpen ini memiliki sudut pandang yang dapat memberikan pelajaran mengenai cinta, dan cerpen ini patut untuk dipublikasikan kepada banyak orang agar menambah imajinasi pembaca dan mencoba untuk memotifasi menjadi penulis. Cerpen ini juga memberikan beberapa pesan moral diantaranya yaitu : sosial dan budaya.
Cerpen ini diawali oleh "Florentino Ariza" sebagai tokoh utama dalam cerpen ini menggambarkan seorang lelaki dewasa yang selalu melamunkan dan membayangkan pujaan hatinya. "Fermina Daza", perempuan khayalannya itu tak banyak diceritakan dalam cerpen ini. Namun pengarang lebih menekankan inti cerita pada arti cinta dan kesunyian. Dalam perjalan "Florentino Ariza", ia mendapatkan kejadian yang sangat tak terduga. Suatu cinta ia dapat dengan sekejap dengan seorang wanita yang tak ia kenal sedikit pun dan hilang begitu saja dalam kesunyian. Dengan bagaimana "Florentino Ariza" mendapatkan cinta sesaatnya itu.
Kenapa unsur ikhtisarnya di bagian akhir?
BalasHapus