Resensi Novel Ronggeng Dukuh Paruk (bagian 1)
CATATAN BUAT EMAK
Judul : Ronggeng Dukuh Paruk (buku I Catatan Buat Emak)
Penulis : Ahmad Tohari
Penerbit : Gramedia
Thn Terbit : 2011
Dukuh paruk adalah sebuah pedukuhan yang
dihuni dua puluh tiga rumah, kecil dan menyendiri. Dihuni oleh orang-orang
seketurunan. Konon, moyang semua orang Dukuh Paruk adalah Ki Secamenggala,
seorang bromocorah yang sengaja mencari daerah paling sunyi sebagai tempat
menghabiskan riwayat keberandalannya. Di dukuh paruk inilah akhirnya Ki
Secamenggala menitipkan darah dagingnya.
Salah satu penghuni Dukuh Paruk adalah Srintil, perempuan kecil yang di
dalam dirinya bersemayam indang ronggeng. Srintil yang baru berusia belasan
tahun sudah pandai melenggak-lenggokkan tubuhnya bagai seorang ronggeng.
Sakarya, kakek srintil yang mengetahui cucunya bersemayam indang ronggeng
segera membawa srintil ke Kertareja, laki-laki yang secara turun-temurun
menjadi dukun ronggeng di Dukuh Paruk untuk dijadikan anak akuan. Orang-orang
Dukuh Paruk sangat memanjakan Srintil, karena ia seorang ronggeng. Ronggeng
oleh warga Dukuh Paruk dijadikan sebagai jati diri yang telah hilang selama
duabelas tahun. Bahkan istri-istri di Dukuh Paruk merasa bangga bila suaminya
dapat tidur dengan ronggeng tersebut.
Salah satu syarat untuk menjadi ronggeng adalah dengan upacara pemandian
yang dilakukan secara turun-temurun dilakukan di depan cungkup makam Ki
Secamenggala. Srintil dan dukun ronggeng itu kemudian melakukan upacara siraman
di depan makam Ki Secamenggala. Syarat kedua untuk benar-benar menjadi ronggeng
adalah malam bukak-klambu. Bukak-klambu adalah semacam sayembara terbuka bagi
laki-laki manapun. Yang disayembarakan adalah keperawanan calon ronggeng.
Laki-laki yang dapat menyerahkan sejumlah uang yang ditentukan oleh dukun
ronggeng, berhak menikmati keperawanan itu.
Rasus salah satu pemuda Dukuh Paruk sangat membenci malam bukak- klambu,
karena Rasus menganggap Srintil sebagai gambaran emak dan ia sangat mencintai
Srintil. Srintilpun demikian halnya. Pada malam yang sudah ditentukan dan
dengan syarat sekeping uang emas datang dua orang pemuda untuk mengikuti
sayembara tersebut. Satu bernama Dower yang satunya lagi bernama Sulam. Keduanya
karena membawa seekor lembu dan sekeping emas dengan kelicikan Nyai Kertareja, keduanya dapat tidur dengan
Srintil. Tetapi sebelum mereka berdua tidur dengan Srintil, Srintil menyerahkan
keperawanannya kepada Rasus, tanpa diketahui orang lain. Rasus yang mencintai Srintil setelah
peristiwa mbukak-klambu itu lalu pergi meninggalkan Dukuh Paruk. Rasus pergi ke
Pasar Dawuan. Di sana Rasus bekerja sebagai tukang menguliti singkong. Di pasar
itu Rasus bisa mendengar kabar tentang Dukuh Paruk, neneknya dan Srintil,
karena pasar itu ramai dikunjungi orang dari berbagai daerah. Srintilpun kadang
pergi ke pasar untuk membeli berbagai macam keperluan, sehingga Rasus masih
dapat bertemu dengan Srintil. Lain di
Dukuh Paruk yang memanjakan Srintil orang-orang pasarpun sangat memanjakan
ronggeng tersebut. Ada yang rela memberikan dagangannya hanya untuk Srintil si
ronggeng yang sangat cantik. Tahun 1960
pasar dawuan tidak aman, karena banyak perampok, sehingga datang tentara di
Pasar Dawuan dan mendirikan pos keamanan disana. Disitulah Rasus mulai diangkat
menjadi tobang, pesuruh tentara. Rasus menjadi orang kepercayaan Sersan
Slamet. Walaupun sudah diadakan patroli
setiap malamnya, perampok masih juga berkeliaran di mana-mana, sehingga
pimpinan mereka Sersan Slamet membentuk kelompok kecil untuk mengamankan
rumah-rumah yang banyak menyimpan harta benda. Karena kekurangan anggota, Rasus
ikut dalam kelompok tersebut dan bertugas di Dukuh Paruk. Di Dukuh Paruk
tersebut Rasus berhasil menanangkap perampok yang hendak merampok Srintil,
karena di Dukuh Paruk hanya ronggeng itulah yang mempunyai emas. Dan karena
jasanya tersebut, Rasus resmi diangkat menjadi tentara.
KOMENTAR :
Penulis ingin mengkritisi sebuah
tradisi yang mungkin di anggap tabu, yaitu tradisi bukak klambu yang menjadi
salah satu syarat seorang wanita untuk menjadi ronggeng. Pesan lain dari novel
ini adalah, ketulusan cinta anyara Rasu dan Srinthil. Meskipun ia ingin melakukan
tradisi bukak klambu, namun demi cintanya pada Rasus, ia rela memberikan
keprawanannya kepada Rasus terlebih dahulu.
Komentar
Posting Komentar