Resensi Kumpulan Puisi "Melihat Api Bekerja"


Melihat Api Bekerja



Judul                : Melihat Api Bekerja
Penulis             : M. Aan Mansyur
Ilustrator         : Muhammad Taufiq (emte)
Penerbit          : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan           : 2015
Tebal Buku      : 160 halaman
ISBN                 : 978 – 602 – 03 – 1557 – 7

Hingga detik ini, buku kumpulan puisi Melihat Api Bekerja masih menjadi buku favorit saya. Berikut ini alasan mengapa buku puisi tersebut
Melihat Api Bekerja, merupakan buku kumpulan puisi ke-sekian yang ditulis oleh Aan Mansyur, setelah sebelumnya beberapa kumpulan puisi lainnya telah ia tulis. Dalam buku Melihat Api Bekerja, Aan Mansyur amat piawai menggabungkan puisi romantis dan puisi perjuangan. Bagaimana Aan Mansyur, secara cerdas menjadikan satu di dua jenis puisi yang berbeda tersebut. Membaca buku ini, kita seolah diajak mendengar sebuah cerita yang Aan Mansyur tuturkan. Seolah kita diajak pergi pada sebuah negara kelam di mana satu-satunya harapan tersisa adalah cinta.

Kata-kata bukan jembatan yang

Bisa membuat sepatumu tidak

tersentuh lumpur. Kata-kata bukan

kendaraan yang pandai melayang

dan menghindarkanmu dari

kemacetan. Kata-kata tak ingin

jadi senjata untuk kaugunakan

membunuh atasanmu.



Kata-kata

adalah awan yang mengamati

jendela kamarmu menjelang

matahari tenggelam. Pernahkah

kau membayangkan bagaimana

rasanya memiiki awan sebagai

hewan peliharaan? Ia lebih setia

dari kebiasaan buruk.

(Melihat Api Bekerja, hlm 133)


Dalam satu puisi yang ada di buku tersebut contohnya, Aan Mansyur secara gambling menjabarkan bagaimana sebuah negara diisi oleh banyak kesedihan yang disebabkan oleh kemacetan, jalanan yang tidak tertata dengan baik, dan harapan yang tersisa adalah cinta. Seolah, Aan Bercerita, seburuk apapun tempat yang kau tinggali, ia akan bisa kau maklumi andai kau mempunyai seseorang yang berarti di sana.
Dalam buku tersebut juga, terdapat banyak ilustrasi di tiap puisinya. Ilustrasi-ilustrasi ini, tidak selalu sama persis dengan isi puisi. Namun, secara langsung maupun tidak langsung, ilustrasi tersebut menambah rasa kepuasan dalam membaca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Cerita Pendek "Penulis Tua"

Resensi Cerpen "Cinta Adalah Kesunyian"

Resensi Novel "Perihal Gendis"