Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

Resensi Kumpulan "Puisi - Puisi Cinta"

Gambar
Judul Buku          : Puisi-puisi Cinta Penulis                 : W.S Rendra ISBN                    : 978-602-291-114-2 Penerbit                : Penerbit Bentang (PT Bentang Pustaka) Tahun Terbit         : 2015 Cetakan                 : Pertama, September 2015 Ketebalan Buku    : 83 Halaman W.S Rendra merupakan sastrawan yang banyak menghasilkan karya-karya yang diminati oleh berbagai khalayak ramai. Willybrordus Surendra atau akrab dikenal sebagai W.S Rendra lahir di Solo, 7 November 1935. Meninggal di Desa Cipayung Jaya, Depok, 6 Agustus 2009. Nama panggilan beliau yaitu Willy. Beliau dikenal sebagai salah satu penyair paling masyhur di Indonesia sampai saat ini. Selain sebagai penyair, Beliau juga mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta dan sering memadukan pembacaan puisi dengan unsur teaterikal yang kemudian menjadi salah satu ciri khasnya. Rendra dijuluki "Si Burung Merak" bukan hanya karena pesonanya di atas panggung. Tapi, memang begitulah beliau. Ses

Resensi Novel "Berkisar Merah"

Gambar
                        BEKISAR MERAH  Penulis         : Ahmad Tohari Penerbit     : PT. Gramedia Pustaka Utama Cetakan         : Kedua 2013 Jumlah halaman  :  360 hlm. ; 20 cm ISBN                              : 978-979-22-6632-0   SINOPSIS :                Lasi adalah wanita cantik dusun Karangsoga. Ia mempunyai suami bernama Darsa yang berprofesi sebagai penyadap nira. Suatu saat Darsa jatuh dari pohon kelapa waktu menyadap nira. Darsapun kemudian dibawa ke poliklinik. Setelah beberapa minggu belum sembuh dokter menyarankan dibawa ke rumah sakit besar, tapi darsa dibawa pulang karena tidak ada biaya. Darsa kehilangan kelelakiannya.  Di rumah Darsa dirawat oleh bunek, seorang dukun bayi dan akhirnya Darsa sembuh. Sebagai imbalan atas kesembuhan Darsa, ia diminta untuk mengawini Sipah anak Bunek yang pincang. Mau tidak mau Darsapun akhirnya mengawini Sipah. Lasi yang tidak mau di madu kemudian lari ke Jakarta dengan membonceng truk gula aren dengan Pardi (sopir